ekonomi manajerial teori produksi
MAKALAH EKONOMI MANAERIAL
"TEORI PRODUKSI"
DISUSUN OLEH
DESI ALFIANI
2015020247
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
FAKULTAS EKONOMI
2018
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT, pengatur dan pemelihara seluruh alam. Shalawat dan salam
kepada Nabi dan Rasulnya Muhammad SAW , juga keluarganya, sahabatnya serta
seluruh umatnya yang mengikuti sunnahnya.
Makalah
ini berisi tentang “Teori Produksi” yang terkait dengan. Tujuan membuat makalah
ini agar seluruh mahasiswa dan mahasiswi dapat meninjau dan mengetahui tentang
produksi dalam mikro ekonomi dengan melalui beberapa cara seperti, berdiskusi
dan sebagainya. Karena itu sangat diharapkan bagi Mahsiswa(i) jurusan Manajemen
Ekonomi untuk memahami semua yang berkaitan dengan ekonomi.
Selama
penulisan makalah ini, saya mendapat bimbingan , masukan dan kritik dari
berbagai pihak. Oleh karena itu sayai berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk menghasilkan makalah yang terbaik dengan segenap
kemampuan saya.
Saya
meyakini bahwa makalah ini , tidak terlepas dari kekurangan yang tentunya masih
dinanti kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaannya.
Demikian makalah ini kami susun.
Semoga dapat berguna untuk kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang.............................................................................................
3
1.2.Rumusan
Masalah........................................................................................
4
1.3.Tujuan
enulisan............................................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian
teori produksi............................................................................. 5
2.2.Fungsi
produksi........................................................................................... 6
2.3.Fakto-faktor
produksi..................................................................................
7
2.4.Jangka
waktu produksi dan dimensinya......................................................
10
2.5.Konsep
biaya...............................................................................................
11
2.6.Keterkaitan
produksi,produktivitas,dan biaya.............................................
12
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan..................................................................................................
13
DAFRAT
ISI...........................................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR
BELAKANG
Ilmu ekonomi adalah suatu telaah mengenai individu-individu dan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumberdaya yang
terbatas sebagai konsekuensi dari adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak
semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi sehingga memaksa manusia untuk membuat
pilihan. Dengan melakukan pilihan, pemenuhan atas suatu kebutuhan tertentu
memiliki implikasi mengorbankan kebutuhan lain.Teori ekonomi memberikan
gambaran umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi dan
sifat-sifat hubungan ekonomi disertai dengan penerapan prinsip-prinsip ekonomi
mikro. Ekonomi mikro menangani perilaku satuan-satuan ekonomi mencakup
konsumen, pekerja, para penanam modal, pemilik tanah dan setiap individu yang
memainkan peranan dalam fungsi perekonomian.
Dalam makalah ini kami akan membahas
tentang teori produksi,yaitu bagaimana proses produksi yang dilakukan oleh
perusahaan. Proses yang dilakukan oleh perusahaan berupa kegiatan
mengkombinasikan input (sumber daya alam) untuk menghasilkan output. Dengan
demikian produksi merupakan proses transformasi perubahan dari input menjadi
output. Produksi merupakan kegiatan inti di dalam aktivitas
perusahaan. Tanpa adanya kegiatan produksi maka perusahaan tidak mampu
beroperasi untuk menghasilkan produk. Kebijakan yang diambil pihak manajemen
perusahaan dalam mengelola kegiatan produksi memiliki pengaruh besar pada
efesiensi produksi yang nantinya berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan dan
harga produk yang harus ditetapkan
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang di atas adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini
adalah:
1.
Apa pengertian teori produksi ?
2.
Apa fungsi produksi ?
3.
Apa saja faktor produksi ?
4.
Bagaimana dimensi jangka pendek dan jangka panjang dalam
teori produksi ?
5.
Bagaimana konsep biaya?
6.
Bagaimana keterkaitan antara
produksi, produktivitas, dan biaya?
1.3.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan
makalah untuk memenuhi tugas manajerial akhir semester serta
1.
Mendeskripsikan pengertian dari teori produksi
2.
Mendeskripsikan fungsi produksi
3.
Mendeskripsikan faktor-faktor produksi
4.
Mendeskripsikan bagaimana dimensi jangka
pendek dan jangka panjang dalam teori produksi ?
5.
Mendeskripsikan konsep biaya ?
6.
Mendeskripsikan keterkaitanantara
produksi,produktivitasdan biaya
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Teori Produksi
Teori produksi adalah pembelajaran tentang
produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor-faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber
daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan.
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas
berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang
produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif yang ada. Produsen
berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan suatu
kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal. Ada 3 aspek proses produksi antara
lain :
1.
Kuantitas barang atau jasa di hasilkan.
2.
Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan
3.
Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang
di hasilkan.
Proses
produksi dapat di definisikan sebagai kegiatan yang meningkatkan kesamaan
antara pola permintaan barang atau jasa dan kuantitas, bentuk ukuran, panjang
dan distribusi barang atau jasa tersedia bagi pasar.
Produksi juga merupakan
suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan
produksi jasa. Sedangkan
kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya
dinamakan produksi barang. Dalam melakukan kegiatan produksi maka harus
mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.
Teori tersebut meliputi:
1.
Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan
tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga
kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang
tersebut. Dalam analisis ini bahwasannya faktor-faktor produksi lainnya adalah
tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah. Satu-satunya faktor produksi yang dapat
diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
2.
Teori produksi dengan dua faktor berubah
Teori produksi ini berupa data analisis yang baru
saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat produksi akan mengalami perubahan
apabila dimisalkan satu faktor produksi, yaitu tenaga kerja, terus-menerus
ditambah tetapi faktor-faktor produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu
tidak dapat diubah lagi.
2.2
Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan
hubungan ketergantungan antara tingkat faktor-faktor produksi (input) yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat hasil produksi (output) yang di hasilkan.
Fungsi
produksi dapat diartikan juga sebagai suatu fungsi atau persamaan yang
menunjukkan hubungan antara tingkat hasil produksi (output)
dengan tingkat penggunaan faktor-faktor
produksi (input)
yang dikombinasikan. Secara matematis fungsi produksi
dapat dirumuskan sebagai berikut:
|
Keterangan :
Q :
Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f : Fungsi (simbol persamaan
fungsional)
K :
Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L :
Labour (tenaga
kerja)
R :
Resources (sumber daya alam)
T :
Technology (teknologi dan kewirausahaan)
Q
merupakan output, sedangkan K, L, R, dan T
merupakan input. Besarnya jumlah
output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output sebanding jumlah input C (modal), L (tenaga
kerja) dan R (sumber
daya alam) ataupun meningkatkan T
(teknologi), bilamana faktor-faktor produksi (input) ditingkatkan maka jumlah hasil
produksi (output) pun ikut meningkat.
Untuk
memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan faktor-faktor produksi (input) yang lebih efisien.
Dalam
penerapannya, hubungan input dan output dapat dipisahkan secara lebih khusus. Misalnya,
untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit,
pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan alat-alat pertanian lainnya (tidak termasuk
teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut maka harus
ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas, menambah tenaga kerja,
menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan pestisida, dan lain sebagainya. Atau
cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan
barang atau output dapat dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja,
dua atau lebih input.
2.3
Faktor-Faktor Produksi
Dalam teori ini input atau sumber
daya yang di gunakan dalam proses produksi disebut faktor-faktor produksi
sebagai berikut :
1. Manusia (Tenaga Kerja)
Faktor produksi tenaga kerja adalah segala
kemampuan yang dimiliki manusia, baik jasmani maupun rohani yang digunakan
dalam proses produksi. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimipulkan bahwa
tenaga kerja dibedakan menjadi :
-
Tenaga Kerja jasmani
Tenaga kerja jasmani
adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan fisik berupa
keterampilan. Dengan demikian, tenaga kerja jasmani merupakan tenaga kerja
pelaksana. Tenaga kerja jasmani dapat dibagi berdasarkan pendidikan dan latihan
yang dimiliki tenaga kerja. Berdasarkan pendidikan dan latihan, tenaga kerja
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
o
Tenaga kerja terdidik (skilled labour)
adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus sebelum memasuki dunia
kerja, misalnya guru, dokter, pilot, dan asisten apoteker.
o
Tenaga kerja terlatih (trained labour)
adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia
kerja, misalnya sopir, montir, penjahit, dan tukang batu.
o
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
(Unskilled and untrained labour) adalah tenaga kerja yang tidak
memerlukan pendidikan dan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja,
contohnya tukang sapu, tukang becak, tukang sampah dan pesuruh.
-
Tenaga kerja Rohani
Tenaga kerja Rohani
adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan intelektual dalam
melakukan aktivitasnya.
2. Modal
Faktor produksi modal
adalah setiap benda atau alat yang digunakan untuk menghasilkan barang atau
jasa ataupun dapat digunakan dalam proses produksi. Penggolongan modal dapat
dibedakan sebagai berikut:
-
Menurut wujudnya
o
Modal barang (capital
goods) adalah modal berwujud barang yang digunakan untuk proses produksi,
seperti gedung tempat perusahaan, mesin, bahan mentah dan alat alat kantor.
o
Modal uang (Money
capital) adalah daya beli modal yang berbentuk uang (bisa tunai,
simpan di bank dan saham).
-
Menurut fungsinya
o
Modal perorangan (privat
capital) adalah modal yang menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya,
seperti tabungan dibank, saham, rumah, gedung sewaan dan mobil taksi milik
perorangan.
o
Modal masyarakat (Social
capital) adalah modal yang dipakai dalam proses produksi dan berguna bagi
masyarakat umum, seperti gedung sekolah, jalan raya, rumah sakit, jembatan dan
terminal.
-
Menurut sifatnya
o
Modal tetap (fixed
capital) adalah barang barang modal yang dapat digunakan beberapa kali
proses produksi seperti gedung, mesin mesin dan kendaraan.
o
Modal lancar (Variable
capital) adalah barang barang atau alat alat yang habis dipakai dalam satu
kali proses produksi, seperti bahan baku, bahan bakar dan alat alat tulis
kantor.
-
Menurut bentuknya
o
Modalnya (konkrit)
adalah barang modal yang nyata atau berwujud yang digunakan dalam proses
produksi. Contoh mesin mesin, peralatan dan bahan baku.
o
Modal tidak nyata (abstrak)
adalah barang modal yang tidak dapat dilihat tetapi dapat menunjang produksi.
Contohnya keahlian dan kepercayaan dari orang lain.
-
Menurut sumber modal
o
Modal sendiri adalah
modal yangberasal dari kekayaan sendiri.
Contohnya : Tabungan, saham, dana cadangan.
Contohnya : Tabungan, saham, dana cadangan.
o
Modal pinjaman adalah
modal yag berasal dari pinjaman orang lain/lembaga lain yang harus dibayar dengan
bunganya.Contohnya: hutang bank jangka pendek/jangka panjang, pinjaman koprasi,
pinjaman dari perusahaan lain.
3. Sumber
Daya Alam
Faktor produksi alam adalah
segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk
melaksanakan produksi. Yang termasuk faktor produksi alam, antara lain:
-
Air, merupakan faktor
produksi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Air dapat digunakan untuk
prasarana transportasi pembangkit tenaga listrik, irigasi, mandi, mencuci,
memasak, dan untuk minum.
-
Tanah, merupakan faktor
produksi yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian, perkebunan, peternakan,
perkantoran, dan jalan.
-
Hasil Tambang
merupakan faktor produksi yang dapat digunakan sebagai bahan mentah dalam
proses produksi, seperti minyak bumi, batu bara, emas, timah dan biji besi.
-
Iklim dan udara, sangat
berpengaruh pada usaha perkebunan, pertanian, pelayaran, dan penerbangan.
-
Flora dan fauna,
merupakan faktor produksi alam yang dapat digunakan dalam kegiatan produksi.
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan untukperalatan, obat obatan dan
makanan. Hewan dapat digunakan sebagai sumber tenaga dan untuk menarik muatan,
alat pertanian, dan dapat juga dijadikan bahan makanan.
-
Tenaga alam, seperti
air, tenaga angin, gas alam dapat digunakan untuk proses produksi. Penggunaan
tenaga alam untuk tujuan produksi sangat tergantung pada kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
4. Skill Kewirausahaan
(Teknologi)
Faktor skill kewirausahaan
adalah faktor
produksi yang perlu dimiliki oleh seorang pengusaha dalam menentukan faktor
faktor produksi, yang meliputi faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal.
Faktor produksi kewirausahaan sangat diperlukan dalam mengendalikan dan
mengelola badan usaha atau perusahaan. Pengusaha
harus memiliki keahlian sebagai berikut :
-
Keahlian memimpin (Managerial Skill) adalah
keahlian yang perlu dimiliki seorang pengusaha, dalam memimpin organisasi,
perusahaan perusahaan dan lain lain.
-
Keahlian teknologi (Technological skill) adalah
keahlian yang bersifat teknis
ekonomis yang diperlukan
pengusaha dalam melakukan
kegiatan ekonomi terutama dalam produksi.
-
Keahlian organisasi (Organization skill) adalah
keahlian yang perlu dimilikii seorang pengusaha untuk mengatur berbagai usaha
dalam organisasi atau perusahaan baik kedalam maupun keluar.
Jiwa kewirausahaan bukan merupakan kemampuan yang
sudah jadi, artinya seorang pengusaha membutuhkan proses dan waktu agar jiwa
kewirausahaan sungguh sungguh tertanam dalam dirinya.
2.4
Jangka Waktu Produksi Dan Dimensinya
Jangka
waktu dibedakan menjadi Jangka Pendek
dan Jangka Panjang, yaitu:
1.
Jangka Pendek (short run)
Jangka
waktu ketika input variabel dapat disesuaikan, namun input tetap tidak
dapat disesuaikan. Produksi jangka pendek, yaitu bila
sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah, Teori
Produksi jangka pendek/ satu faktor berubah adalah teori produksi yang
sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang
dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat
produksi barang tersebut.
Dalam analisa tersebut bahwa faktor-faktor produksi
lainnya jumlahnya tetap, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak
mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya
adalah tenaga kerja.
2.
Jangka Panjang (long run)
Jangka
waktu panjang merupakan satu waktu dimana seluruhinput
variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Produksi jangka panjang, yaitu semua faktor
produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan. Dalam jangka panjang
(long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi sifatnya
variabel. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi kapasitas produksi dengan
menambah atau mengurangi mesin produksi.
Dan pada dimensi jangka pendek
dan jangka panjang produksi yaitu:
Dalam aktivitas produksinya
perusahaan mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa.
Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi, faktor produksi di bedakan
menjadi faktor produksi tetap (fixed
input) dan faktor produksi variabel (variable
input).
Faktor produksi tetap adalah faktor
produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Ada
atau tidak adanya kegiatan produksi, faktor produksi itu harus tetap tersedia.
Jumlah penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tigkat produksinya.
Makin besar tingkat produksinya. Makin besar tingkat produksi, makin banyak
faktor produksi variabel yang di gunakan. Begitu pula sebaliknya. Pengertian
faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel terkait erat dengan waktu
yang di butuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut.
1.
Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very
long run) semua faktor produksi sifatnya variabel. Perusahaan dapat
menambah atau mengurangi mesin produksi. Dalam konteks manajemen, jangka
panjang dan jangka sangat panjang berkaitan dengan ukuran waktu kronologis.
2.
Dalam jangka pendek adalah periode produksi dimana
perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan
salah satu atau beberapa faktor produksi. Sedangkan periode jangka panjang
adalah periode produksi dimana semua faktor produksi menjadi faktor produksi
variabel.
2.5
Konsep Biaya
Pengertian biaya dalam ilmu ekonomi
adalah biaya kesempatan. Konsep ini tetap dipakai dalam analisis teori biaya
produksi. Berkaitan dengan konsep tersebut, kita mengenal biaya eksplisif (explicit cost) dan biaya implisit (implicit cost). Biaya eksplisit adalah
biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melalui laporan keuangan.
Biaya listrik, telepon dan air, demikian juga pembayaran upah buruh dan gaji
karyawan merupakan biaya eksplisit. Kita dapat melihatnya dalam lapsoran keuangan.
Biaya implisit adalah biaya kesempatan (opportunity cost).
1.
Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga
kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga kerja per
orang per satuan waktu. Harga tenaga kerja adalah upahnya (per jam atau per hari).
Bagi ekonomi upah pekerja adalah biaya eksplisit, dengan asumsi upah yang
dibayarkan adalah sama besar dengan upah yang diterima tenaga kerja bila
bekerja di tempat yang lain. Asumsi ini terpenuhi di pasar tenaga kerja
persaingan sempurna.
2.
Biaya barang modal
Ada
perbedaan konsep antara ekonomi dan akuntan dalam perhitungan biaya barang
modal. Akuntan menggunakan konsep biaya historis (historical cost). Itu
sebabnya dalam laporan akuntansi ,nilai barang modal harus disusutkan
(depreciation cost). Ekonomi melihat biaya barang modal sebagai biaya implisit.
Biaya ekonomi penggunaan barang modal bukanlah berapa besar uang yang harus
dikeluarkan untuk menggunakannya, melainkan berapa besar pendapatan yang
diperoleh bila mesin disewakan kepada pengusaha lain.
3.
Biaya kewirausahaan
Wirausahawan (pengusaha) adalah
orang yang mengombinasikan berbagai faktor produksi untuk ditransformasi
menjadi output berupa barang dan jasa.
Dalam upaya tersebut, dia harus menanggung resiko kegagalan. Atas keberanian
menanggung resiko, pengusaha mendapat balas jasa berupa laba. Makin besar
(tinggi) resikonya, laba yang diharapkan harus makin besar. Begitu juga
sebaliknya. Pengertian laba yang digunakan ekonomi adalah laba ekonomi
(economic profit), yaitu kelebihan pendapatan yang diperoleh dibanding jika
memilih alternatif lain.
2.6
Keterkaitan
Antara Produksi, Produktivitas, Dan Biaya
Keputusan tingkat produksi
senantiasa berkaitan dengan tingkat produktifitas factor-faktor produksi yang
digunakan. Di bab 5 (Teori Produksi) kita melihat bahwa produktifitas yang
tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat di capai dengan biaya yang
lebih rendah. Dengan kata lain, produktifitas dan biaya mempunyai hubungan
terbalik jika produktifitas makin tinggi, biaya produksi akan makin rendah.
Begitu juga sebaliknya.
Perilaku biaya juga berhubungan
dengan periode produksi. Dalam jangka pendek ada factor produksi tetap yang
menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung
pada tingkat produksi. Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi
adalah variabel, biaya juga variabel. Artinya, besarnya biaya produksi dapat
disesuaikan dengan tingkat produksi.
Dalam jangka panjang, perusahaan
akan lebih mudah meningkatkan produktifitas dibandingkan jangka pendek. Itu
sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya produksi, sehingga setiap
tahun biaya produksi per unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini
berkaitan dengan karakter fungsi produksi jangka panjang.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Teori produksi adalah pembelajaran tentang
produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor-faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber
daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan.
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas
berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang
produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif yang ada. Produsen
berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan suatu
kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal. Ada 3 aspek proses produksi antara
lain :
1.
Kuantitas barang atau jasa di hasilkan.
2.
Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan
3.
Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang
di hasilkan.
Dalam mengonsumsi barang berlaku The Law of Diminishing Marginal Utility (LDMU),
sedangkan dalam penggunaa faktor produksi berlaku The Law of Diminishing Return (LDR). Produsen juga memililki
pengetahuan yang lengkap (perfect knowledge) atas faktor produksi yang
dibelinya. Akhirnya, bila konsumen berupaya mencapai kepuasan maksimum, maka
produsen berupaya mencapai tingkat produksi maksimum.
Produksi dan
biaya produksi bagaikan 2 sisi kepingan uang mata logam. Jika produksi berbicara
tentang nilai fisik penggunaan faktor produksi, biaya mengukurnya dengan nilai
uang. Dalam ekonomi yang sudah modern, dimana peranan uang amat penting, maka
ukuran efisiensi yang paling baik (walaupun bukan paling lengkap) addalah uang.
Sesuatu yang efisien secara teknis, belum tentu secara finansial dan ekonomi
menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
supawi-pawenang.blogspot.com
Prathama Rahardja, Mandala Manurung.
2008. Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi dan Makroekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Drs. Lukman, M.Si. 2007. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta:
UIN Jakarta Ekspres.
Raharja, Prathama. 2004. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: FEUI
Komentar
Posting Komentar