ekonomi manajerial teori produksi



 MAKALAH EKONOMI MANAERIAL
"TEORI PRODUKSI"




DISUSUN OLEH
DESI ALFIANI
2015020247



UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
FAKULTAS EKONOMI
2018







KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah SWT, pengatur dan pemelihara seluruh alam. Shalawat dan salam kepada Nabi dan Rasulnya Muhammad SAW , juga keluarganya, sahabatnya serta seluruh umatnya yang mengikuti sunnahnya.
            Makalah ini berisi tentang “Teori Produksi” yang terkait dengan. Tujuan membuat makalah ini agar seluruh mahasiswa dan mahasiswi dapat meninjau dan mengetahui tentang produksi dalam mikro ekonomi dengan melalui beberapa cara seperti, berdiskusi dan sebagainya. Karena itu sangat diharapkan bagi Mahsiswa(i) jurusan Manajemen Ekonomi untuk memahami semua yang berkaitan dengan ekonomi.
          Selama penulisan makalah ini, saya mendapat bimbingan , masukan dan kritik dari berbagai pihak. Oleh karena itu sayai berusaha  dengan sungguh-sungguh untuk menghasilkan makalah yang terbaik dengan segenap kemampuan saya.
          Saya meyakini bahwa makalah ini , tidak terlepas dari kekurangan yang tentunya masih dinanti kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaannya.
            Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat berguna untuk kita semua.

       Penulis















DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang............................................................................................. 3
1.2.Rumusan Masalah........................................................................................ 4
1.3.Tujuan enulisan............................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian teori produksi............................................................................. 5
2.2.Fungsi produksi........................................................................................... 6
2.3.Fakto-faktor produksi.................................................................................. 7
2.4.Jangka waktu produksi dan dimensinya...................................................... 10
2.5.Konsep biaya............................................................................................... 11
2.6.Keterkaitan produksi,produktivitas,dan biaya............................................. 12
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan.................................................................................................. 13
DAFRAT ISI........................................................................................................... 14








BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   LATAR BELAKANG
Ilmu ekonomi adalah suatu telaah mengenai individu-individu dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas sebagai konsekuensi dari adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi sehingga memaksa manusia untuk membuat pilihan. Dengan melakukan pilihan, pemenuhan atas suatu kebutuhan tertentu memiliki implikasi mengorbankan kebutuhan lain.Teori ekonomi memberikan gambaran umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi disertai dengan penerapan prinsip-prinsip ekonomi mikro. Ekonomi mikro menangani perilaku satuan-satuan ekonomi mencakup konsumen, pekerja, para penanam modal, pemilik tanah dan setiap individu yang memainkan peranan dalam fungsi perekonomian.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang teori produksi,yaitu bagaimana proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Proses yang dilakukan oleh perusahaan berupa kegiatan mengkombinasikan input (sumber daya alam) untuk menghasilkan output. Dengan demikian produksi merupakan proses transformasi perubahan dari input menjadi output. Produksi merupakan kegiatan inti di dalam aktivitas perusahaan. Tanpa adanya kegiatan produksi maka perusahaan tidak mampu beroperasi untuk menghasilkan produk. Kebijakan yang diambil pihak manajemen perusahaan dalam mengelola kegiatan produksi memiliki pengaruh besar pada efesiensi produksi yang nantinya berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan dan harga produk yang harus ditetapkan














1.2.   RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian teori produksi            ?
2.      Apa fungsi produksi ?
3.      Apa saja faktor produksi ?
4.      Bagaimana dimensi jangka pendek dan jangka panjang dalam teori produksi ?
5.      Bagaimana konsep biaya?
6.      Bagaimana keterkaitan antara produksi, produktivitas, dan biaya?
1.3.   TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah untuk memenuhi tugas manajerial akhir semester serta
1.      Mendeskripsikan pengertian dari teori produksi
2.      Mendeskripsikan fungsi produksi
3.      Mendeskripsikan faktor-faktor produksi
4.      Mendeskripsikan bagaimana dimensi jangka pendek dan jangka panjang dalam teori produksi ?
5.      Mendeskripsikan konsep biaya ?
6.      Mendeskripsikan keterkaitanantara produksi,produktivitasdan biaya



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Teori Produksi
Teori produksi adalah pembelajaran tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor-faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan.
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal. Ada 3 aspek proses produksi antara lain :
1.      Kuantitas barang atau jasa di hasilkan.
2.      Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan
3.      Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang di hasilkan.
Proses produksi dapat di definisikan sebagai kegiatan yang meningkatkan kesamaan antara pola permintaan barang atau jasa dan kuantitas, bentuk ukuran, panjang dan distribusi barang atau jasa tersedia bagi pasar.
Produksi juga merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Dalam melakukan kegiatan produksi maka harus mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.
Teori tersebut meliputi:
1.    Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis ini bahwasannya faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
2.     Teori produksi dengan dua faktor berubah
Teori produksi ini berupa data analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat produksi akan mengalami perubahan apabila dimisalkan satu faktor produksi, yaitu tenaga kerja, terus-menerus ditambah tetapi faktor-faktor produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi.

2.2  Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan antara tingkat faktor-faktor produksi (input) yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat hasil produksi (output) yang di hasilkan.
Fungsi produksi dapat diartikan juga sebagai suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat hasil produksi (output) dengan tingkat penggunaan faktor-faktor produksi (input) yang dikombinasikan. Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut:


Q = f ( K x L x R x T )
 
 


Keterangan :
Q  : Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
  : Fungsi (simbol persamaan fungsional)
K : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L   : Labour (tenaga kerja)                     
R  : Resources (sumber daya alam)
T   : Technology (teknologi dan kewirausahaan)
Q merupakan output, sedangkan K, L, R, dan T merupakan input. Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output sebanding jumlah input C (modal), L (tenaga kerja) dan R (sumber daya alam) ataupun meningkatkan T (teknologi), bilamana faktor-faktor produksi (input) ditingkatkan maka jumlah hasil produksi (output) pun ikut meningkat. Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan faktor-faktor produksi (input) yang lebih efisien.
Dalam penerapannya, hubungan input dan output dapat dipisahkan secara lebih khusus. Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan alat-alat pertanian lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas, menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan pestisida, dan lain sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input.

2.3  Faktor-Faktor Produksi
Dalam teori ini input atau sumber daya yang di gunakan dalam proses produksi disebut faktor-faktor produksi sebagai berikut :
1.      Manusia (Tenaga Kerja)
Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kemampuan yang dimiliki manusia, baik jasmani maupun rohani yang digunakan dalam proses produksi. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimipulkan bahwa tenaga kerja dibedakan menjadi : 
-          Tenaga Kerja jasmani
Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan fisik berupa keterampilan. Dengan demikian, tenaga kerja jasmani merupakan tenaga kerja pelaksana. Tenaga kerja jasmani dapat dibagi berdasarkan pendidikan dan latihan yang dimiliki tenaga kerja. Berdasarkan pendidikan dan latihan, tenaga kerja dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
o    Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus sebelum memasuki dunia kerja, misalnya guru, dokter, pilot, dan asisten apoteker.
o    Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, misalnya sopir, montir, penjahit, dan tukang batu.
o    Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (Unskilled and untrained labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, contohnya tukang sapu, tukang becak, tukang sampah dan pesuruh.
-          Tenaga kerja Rohani
Tenaga kerja Rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan intelektual dalam melakukan aktivitasnya.



2.      Modal
Faktor produksi modal adalah setiap benda atau alat yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa ataupun dapat digunakan dalam proses produksi. Penggolongan modal dapat dibedakan sebagai berikut:
-          Menurut wujudnya
o   Modal barang (capital goods) adalah modal berwujud barang yang digunakan untuk proses produksi, seperti gedung tempat perusahaan, mesin, bahan mentah dan alat alat kantor.
o   Modal uang (Money capital) adalah daya beli modal yang berbentuk uang (bisa tunai, simpan di bank dan saham).
-          Menurut fungsinya
o   Modal perorangan (privat capital) adalah modal yang menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, seperti tabungan dibank, saham, rumah, gedung sewaan dan mobil taksi milik perorangan.
o   Modal masyarakat (Social capital) adalah modal yang dipakai dalam proses produksi dan berguna bagi masyarakat umum, seperti gedung sekolah, jalan raya, rumah sakit, jembatan dan terminal.
-          Menurut sifatnya
o   Modal tetap (fixed capital) adalah barang barang modal yang dapat digunakan beberapa kali proses produksi seperti gedung, mesin mesin dan kendaraan.
o   Modal lancar (Variable capital) adalah barang barang atau alat alat yang habis dipakai dalam satu kali proses produksi, seperti bahan baku, bahan bakar dan alat alat tulis kantor.
-          Menurut bentuknya
o   Modalnya (konkrit) adalah barang modal yang nyata atau berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Contoh mesin mesin, peralatan dan bahan baku.
o   Modal tidak nyata (abstrak) adalah barang modal yang tidak dapat dilihat tetapi dapat menunjang produksi. Contohnya keahlian dan kepercayaan dari orang lain.
-          Menurut sumber modal
o   Modal sendiri adalah modal yangberasal dari kekayaan sendiri.
Contohnya : Tabungan, saham, dana cadangan.
o   Modal pinjaman adalah modal yag berasal dari pinjaman orang lain/lembaga lain yang harus dibayar dengan bunganya.Contohnya: hutang bank jangka pendek/jangka panjang, pinjaman koprasi, pinjaman dari perusahaan lain.
3.       Sumber Daya Alam
Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk melaksanakan produksi. Yang termasuk faktor produksi alam, antara lain:
-          Air, merupakan faktor produksi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Air dapat digunakan untuk prasarana transportasi pembangkit tenaga listrik, irigasi, mandi, mencuci, memasak, dan untuk minum.
-          Tanah, merupakan faktor produksi yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian, perkebunan, peternakan, perkantoran, dan jalan.
-          Hasil Tambang merupakan faktor produksi yang dapat digunakan sebagai bahan mentah dalam proses produksi, seperti minyak bumi, batu bara, emas, timah dan biji besi.
-          Iklim dan udara, sangat berpengaruh pada usaha perkebunan, pertanian, pelayaran, dan penerbangan.
-          Flora dan fauna, merupakan faktor produksi alam yang dapat digunakan dalam kegiatan produksi. Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan untukperalatan, obat obatan dan makanan. Hewan dapat digunakan sebagai sumber tenaga dan untuk menarik muatan, alat pertanian, dan dapat juga dijadikan bahan makanan.
-          Tenaga alam, seperti air, tenaga angin, gas alam dapat digunakan untuk proses produksi. Penggunaan tenaga alam untuk tujuan produksi sangat tergantung pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.      Skill Kewirausahaan (Teknologi)
Faktor skill kewirausahaan adalah faktor produksi yang perlu dimiliki oleh seorang pengusaha dalam menentukan faktor faktor produksi, yang meliputi faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal. Faktor produksi kewirausahaan sangat diperlukan dalam mengendalikan dan mengelola badan usaha atau perusahaan. Pengusaha harus memiliki keahlian sebagai berikut :
-          Keahlian memimpin (Managerial Skill) adalah keahlian yang perlu dimiliki seorang pengusaha, dalam memimpin organisasi, perusahaan perusahaan dan lain lain.
-          Keahlian teknologi (Technological skill) adalah keahlian yang bersifat teknis   ekonomis   yang   diperlukan   pengusaha    dalam   melakukan
kegiatan ekonomi terutama dalam produksi.
-          Keahlian organisasi (Organization skill) adalah keahlian yang perlu dimilikii seorang pengusaha untuk mengatur berbagai usaha dalam organisasi atau perusahaan baik kedalam maupun keluar.
Jiwa kewirausahaan bukan merupakan kemampuan yang sudah jadi, artinya seorang pengusaha membutuhkan proses dan waktu agar jiwa kewirausahaan sungguh sungguh tertanam dalam dirinya.

2.4  Jangka Waktu Produksi Dan Dimensinya
Jangka waktu dibedakan menjadi Jangka Pendek dan Jangka Panjang, yaitu:
1.      Jangka Pendek (short run)
Jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan, namun  input tetap tidak dapat disesuaikan. Produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah, Teori Produksi jangka pendek/ satu faktor berubah adalah teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.
Dalam analisa tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya jumlahnya tetap, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
2.      Jangka Panjang (long run)
Jangka waktu panjang merupakan satu waktu dimana seluruhinput variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan. Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi sifatnya variabel. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi kapasitas produksi dengan menambah atau mengurangi mesin produksi.
Dan pada dimensi jangka pendek dan jangka panjang produksi yaitu:
Dalam aktivitas produksinya perusahaan mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi, faktor produksi di bedakan menjadi faktor produksi tetap (fixed input) dan faktor produksi variabel (variable input).
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Ada atau tidak adanya kegiatan produksi, faktor produksi itu harus tetap tersedia. Jumlah penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tigkat produksinya. Makin besar tingkat produksinya. Makin besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi variabel yang di gunakan. Begitu pula sebaliknya. Pengertian faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel terkait erat dengan waktu yang di butuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut.
1.      Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi sifatnya variabel. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi mesin produksi. Dalam konteks manajemen, jangka panjang dan jangka sangat panjang berkaitan dengan ukuran waktu kronologis.
2.      Dalam jangka pendek adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi. Sedangkan periode jangka panjang adalah periode produksi dimana semua faktor produksi menjadi faktor produksi variabel.

2.5  Konsep Biaya
Pengertian biaya dalam ilmu ekonomi adalah biaya kesempatan. Konsep ini tetap dipakai dalam analisis teori biaya produksi. Berkaitan dengan konsep tersebut, kita mengenal biaya eksplisif (explicit cost) dan biaya implisit (implicit cost). Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melalui laporan keuangan. Biaya listrik, telepon dan air, demikian juga pembayaran upah buruh dan gaji karyawan merupakan biaya eksplisit. Kita dapat melihatnya dalam lapsoran keuangan. Biaya implisit adalah biaya  kesempatan (opportunity cost).
1.      Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga kerja per orang per satuan waktu. Harga tenaga kerja adalah upahnya (per jam atau per hari). Bagi ekonomi upah pekerja adalah biaya eksplisit, dengan asumsi upah yang dibayarkan adalah sama besar dengan upah yang diterima tenaga kerja bila bekerja di tempat yang lain. Asumsi ini terpenuhi di pasar tenaga kerja persaingan sempurna.
2.      Biaya barang modal
Ada perbedaan konsep antara ekonomi dan akuntan dalam perhitungan biaya barang modal. Akuntan menggunakan konsep biaya historis (historical cost). Itu sebabnya dalam laporan akuntansi ,nilai barang modal harus disusutkan (depreciation cost). Ekonomi melihat biaya barang modal sebagai biaya implisit. Biaya ekonomi penggunaan barang modal bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya, melainkan berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada pengusaha lain.
3.      Biaya kewirausahaan
Wirausahawan (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor produksi untuk ditransformasi menjadi output  berupa barang dan jasa. Dalam upaya tersebut, dia harus menanggung resiko kegagalan. Atas keberanian menanggung resiko, pengusaha mendapat balas jasa berupa laba. Makin besar (tinggi) resikonya, laba yang diharapkan harus makin besar. Begitu juga sebaliknya. Pengertian laba yang digunakan ekonomi adalah laba ekonomi (economic profit), yaitu kelebihan pendapatan yang diperoleh dibanding jika memilih alternatif lain.

2.6  Keterkaitan Antara Produksi, Produktivitas, Dan Biaya
Keputusan tingkat produksi senantiasa berkaitan dengan tingkat produktifitas factor-faktor produksi yang digunakan. Di bab 5 (Teori Produksi) kita melihat bahwa produktifitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat di capai dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktifitas dan biaya mempunyai hubungan terbalik jika produktifitas makin tinggi, biaya produksi akan makin rendah. Begitu juga sebaliknya.
Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode produksi. Dalam jangka pendek ada factor produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat produksi. Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi adalah variabel, biaya juga variabel. Artinya, besarnya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi.
Dalam jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktifitas dibandingkan jangka pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya produksi, sehingga setiap tahun biaya produksi per unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan dengan karakter fungsi produksi jangka panjang.





BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Teori produksi adalah pembelajaran tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor-faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan.
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal. Ada 3 aspek proses produksi antara lain :
1.      Kuantitas barang atau jasa di hasilkan.
2.      Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan
3.      Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang di hasilkan.
Dalam mengonsumsi barang berlaku The Law of Diminishing Marginal Utility (LDMU), sedangkan dalam penggunaa faktor produksi berlaku The Law of Diminishing Return (LDR). Produsen juga memililki pengetahuan yang lengkap (perfect knowledge) atas faktor produksi yang dibelinya. Akhirnya, bila konsumen berupaya mencapai kepuasan maksimum, maka produsen berupaya mencapai tingkat produksi maksimum.
Produksi dan biaya produksi bagaikan 2 sisi kepingan uang mata logam. Jika produksi berbicara tentang nilai fisik penggunaan faktor produksi, biaya mengukurnya dengan nilai uang. Dalam ekonomi yang sudah modern, dimana peranan uang amat penting, maka ukuran efisiensi yang paling baik (walaupun bukan paling lengkap) addalah uang. Sesuatu yang efisien secara teknis, belum tentu secara finansial dan ekonomi menguntungkan.






DAFTAR PUSTAKA
supawi-pawenang.blogspot.com


Prathama Rahardja, Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Drs. Lukman, M.Si. 2007. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: UIN Jakarta Ekspres.
Raharja, Prathama. 2004. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: FEUI











Komentar