ekonomi manajerial kualitas dan kuantitas
TUGAS
Ekonomi Manajerial
“PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR”
Desi Alfiani
2015020247
A3
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
2017
|
Bagaimana profit bisnis yang harga tinggi dan kuantitas jual tinggi ?
ANALISIS
PROFIT PADA PERUSAHAAN “PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR”
PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
(INDF) berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 39,39% pada 2016
dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Berdasarkan
laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan Jumat (24/3/2017), tercatat
pendapatan perseroan Rp66,75 triliun atau naik 4,20% dibandingkan dengan
pendapatan bersih 2015 yang senilai Rp64,06 triliun.
Adapun, kelompok usaha strategis
produk konsumen bermerek memberikan kontribusi sebesar 51% terhadap penjualan.
Sedangkan Bogasari, agribisnis, dan distribusi masing-masing memberikan
kontribusi sekitar 22%,19%, dan 8%.
Kemudian, beban pokok penjualan
naik menjadi Rp47,32 triliun dari Rp46,80 triliun sehingga laba kotor perseroan
tercatat Rp19,43 triliun, sedangkan pada 2015 sebesar Rp17,26 triliun.
Setelah dikurangi beban penjualan
dan distribusi, beban umum dan administrasi, beban operasi dan penghasilan
operasi, laba usaha naik 12,5% menjadi Rp8,29 triliun dari Rp7,36 triliun di
2015.
Laba tahun berjalan yang dapat
diatribuskkan kepada pemilik entitas induk tumbuh hingga 39,4% menjadi Rp4,14
triliun dari Rp2,97 triliun di 2015. Marjin laba bersih naik menjadi 6,2% dari
4,6%.
Direktur Utama dan chiefexecutiveofficerINDF Anthoni Salim
mengatakan tahun 2016 merupakan tahun yang baik untuk Indofood.
“Kami mencatatkan rekor tertinggi
untukbottomline dan core profit, menunjukkan kualitas laba yang
baik,” katanya dalam keterbukaan informasi, Jumat (24/3/2017).
Pada 2017, perseroan optimistis
dengan prospek perekonomian dalam negeri dan harga komoditas, terutama CPO.
Perseroan akan terus mengejar pertumbuhan organic maupun anorganik yang
berkelanjutan secara hati-hati guna meningkatkan pertumbuhan top line danbottomline dengan
tetap mempertahankan posisi keuangan yang sehat.
Sebagai informasi, bidang usaha
INDF adalah industri penghiliran gandum menjadi tepung terigu terintegrasi
dengan kegiatan entitas anak di bidang industri produk konsumen bermerek,
agribisnis yang terdiri dari perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan tanaman
lainnya serta distribusi.
Adapun
hasil analisis sebagai berikut :
Siapapun pengusaha atau pebisnis
pasti ingin memiliki omset atau pendapatan bisnis yang terus mengalami
peningkatan. Namun untuk bisa meningkatkan penjualan, seorang pengusaha harus
mau melakukan sesuatu. Umumnya usaha yang dilakukan pengusaha untuk
meningkatkan omset adalah dengan meningkatkan jumlah penjualan produk atau
jasanya. Namun tahukah Anda saat ini telah ada sejumlah cara yang bisa
dilakukan, salah satu cara atau teknik perceived value.
Apa itu teknik perceived value?
Dan kenapa bisa digunakan untuk meningkatkan omset penjualan?
Secara
umum teknik perceived value adalah teknik meningkatkan omset penjualan dengan
cara memberikan harga yang lebih tinggi dari produk sejenis. Memberikan harga
lebih tinggi? kok bisa? Tentu saja bisa. Mungkin Anda pernah menemukan sebuah
produk yang berada di mall yang harganya mahal padahal Anda tahu bahwa aslinya
harga produk tersebut tidak semahal yang dicantumkan. Lalu bagaimana bisa
produk tersebut harganya bisa melejit menjadi sangat mahal? Tentu saja
jawabannya adalah dengan menggunakan teknik perceived value.
Dengan kualitas dan nama brand
yang dimiliki, perusahaan memang bisa menjual produk dengan harga yang lebih
tinggi dari produk sejenis lainnya. Maka dari sini bisa disimpulkan bahwa
perceived value adalah nilai dari sebuah produk di benak konsumen.
Lalu yang kini menjadi pertanyaannya adalah, Bagaimana
caranya meningkatkan penjualan dengan mempengaruhi perceived value di kepala
konsumen ya tersebut? Berikut ulasannya.
1.
Jual Produk dengan
Harga Tinggi dan Kualitas yang Sesuai
Cara dan langkah pertama yang
bisa Anda lakukan untuk menerapkan teknik perceived value ini adalah dengan
menjual produk dengan harga dan kualitas yang tinggi. Sampai saat ini kualitas
memang tetap menjadi acuan dan dasar setiap manusia untuk menentukan harga
sebuah barang atau produk. Semakin tinggi kualitas barangnya, maka produk Anda
bisa disebut layak untuk dihargai mahal. Ini adalah hal yang akan dipercayai
dan akan selalu diyakini para konsumen. Anda tak perlu susah payah membujuk
konsumen untuk mau merogoh kocek lebih dalam untuk membeli produk Anda.
Karena para konsumen sudah bisa
menilai dan memahami mana produk yang memang berkualitas dengan harga mahal dan
mana yang tidak. Selin itu, para konsumen ini akan dengan sendirinya rela
mengeluarkan uangnya dalam jumlah besar jika memang produk yang Anda jual
memiliki kualitas bagus.
Maka dari itu, tak mengherankan
meski suatu barang dibanderol mahal, tetap saja akan ada orang yang membeli.
Itu semua disebabkan karena orang menilai barang itu berharga. Jadi meski harus
merogoh kocek dalam-dalam, orang tidak akan terlalu mempermasalahkannya. Jadi
apa yang bisa Anda pelajari dari sini? Jawabannya adalah bila memang Anda yakin
dengan kualitas produk yang Anda miliki, Anda tak perlu ragu untuk menjualnya
dengan harga tinggi. Jangan malah karena takut tak laku, Anda lantas malah memangkas
harga produksi barang. Padahal itu adalah blunder besar, selain Anda bisa saja
rugi akibat tidak bisa menutup modal produksi, pembeli juga bisa memandang
“murahan” barang yang Anda jual. Jika hal ini terjadi, tentu bisa menjadi
bumerang dan pukulan tersendiri untuk bisnis Anda.
Berapa kenaikan yang pantas untuk produk tersebut ?
Hal ini tergantung beberapa hal,
antara lain :
Ø
Jenis produk
Ø
Harga pesaing
Ø
Kondisi ekonomi
Ø
Kualitas produk
Ø
Variasi produk, dll.
Perusahaan bisa melakukan tes
untuk mendapatkan kenaikan harga yang pantas.
Biasanya
pengusaha kurang berani untuk menaikkan harga. Ia khawatir jika harga dinaikkan
maka barangnya tidak laku atau omset akan menurun. Apalagi jika salesnya tahu,
mereka akan berkeluh kesah kepada pimpinan, khawatir juga omset akan menurun.
Karena itu, sebelum menaikkan
harga perusahaan harus memiliki alasan yang kuat mengapa menaikkan harga. Alasan yang kuat
misalnya :
Ø
Semua pesaing sudah menaikkan harga
Ø
Barang Anda memiliki manfaat yang lebih
besar, melebihi harga yang Anda tawarkan
Ø
Produk Anda unik (tidak ada substitusi)dan sedikit pesaing
Ø
Harga bahan baku naik, sehingga tidak
mungkin kalau harga jual produk tidak dinaikkan, dll.
Jadi, jangan ragu untuk menaikkan
harga jika hal itu akan dapat meningkatkan profit usaha
dengan cepat
1.
Meningkatka
Jumlah Pelanggan Baru
Cara kedua untuk meningkatkan
profit usaha adalah meningkatkan jumlah pelanggan baru. Cara ini adalah cara
yang paling umum kita lakukan, dan sepertinya cara ini banyak menyita waktu dan
biaya kita untuk meraih profit.
Bagaimana
cara untuk mendapatkan pelanggan baru ? berikut ini beberapa langkah yang biasa
kita lakukan :
Ø
Menambah biaya marketing dengan harapan
jika biaya ditambah, maka pelanggan baru juga bertambah.
Ø
Mencari media alternatif untuk pemasaran.
Ini dilakukan jika media lama dianggap kurang efektif atau bisa juga untuk
membantu media lama.
Meningkatkan pelanggan baru
adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan profit Anda.
2.
Meningkatkan
pembelian per pelanggan
Jangan hanya fokus mencari pelanggan
baru, sementara pelanggan lama dilupakan. Pelanggan lama merupakan orang
yang sudah memiliki kepercayaan kepada perusahaan, karena itu
menjadi lebih mudah untuk mendapatkan pembelian dari pelanggan lama daripada
yang baru.
Beberapa metode untuk meningkatkan
jumlah pembelian per pelanggan antara lain
Ø
Up selling, artinya
menawarkan spesifikasi yang lebih besar dengan harga yang lebih mahal. Misalnya
Anda menjual komputer. Seorang konsumen datang ingin membeli komputer dengan
harga 2 jutaan. Maka, tawarkan komputer yang lebih tinggi spesifikasinya dengan
harga yang lebih mahal tentunya. Jelaskan manfaat-manfaatnya yang sesuai dengan
harapan konsumen tadi.
Ø
Cross selling, artinya
menawarkan produk yang melengkapi produk utama yang dibeli pelanggan Anda.
Misalnya, pembeli komputer tadi ditawari aksesoris komputer seperti mousepad,
keyboard wireless, screen protector, modem dll.
Ø
Meningkatkan frekuensi pembelian. Anda
bisa meningkatkan frekuensi pembelian pelanggan dalam jangka waktu tertentu.
Kalau saat ini pelanggan membeli 1 tahun sekali, tingkatkan menjadi satu tahun
2 kali misalnya, atau lebih dari itu.
Yang selalu harus kita ingat
adalah, biaya untuk “merawat”
pelanggan lama jauh lebih rendah daripada biaya untuk mendapatkan pelanggan
baru. Karena
itulah di dunia bisnis Anda harus ada Customer Relationship Management
(CRM).
3.
Tingkatkan loyalitas pelanggan dan jadikan mereka sebagai pemasar
Perusahaan ingin meningkatkan
profit dengan cara GRATIS dan menyebar seperti virus yang tak bisa dibendung
lagi ? Inilah caranya. Jadikan pelanggan Anda sebagai pemasar produk Anda.
Berawal
dari kepuasan pelanggan akan produk dan pelayanan Anda, ia akan dengan sukarela
menyebarkan informasi usaha Anda ke orang lain. Ini juga yang disebut pemasaran
dari mulut ke mulut (mouth to mouth) atau viral marketing.
Berdasarkan
penelitian, orang akan jauh lebih percaya membeli produk Anda jika ada yang
mereferensikan.
Dan Anda bisa membayangkan, jika
satu pelanggan Anda memiliki relasi ratusan orang atau bahkan ribuan orang,
berapa customer baru yang akan Anda dapatkan. Terlebih saat ini era internet
(email, blog, social media).
Karena itu, kepuasan pelanggan
harus Anda wujudkan di bisnis Anda. Produk dan pelayanan Anda harus mampu
menjadikan pelanggan memiliki loyalitas tinggi. Dan pada akhirnya produk dan
pelayanan Anda harus bisa menjadikan pelanggan sebagai pemasar Anda.
4.
Tingkatkan pelayanan dan manfaat, bukannya
diskon
Sebuah barang akan tetap berharga
murah manakala tidak ada nilai tambah dari manfaatnya. Ketika sebuah barang
diberi nilai tambah, maka harga barang tadi akan ikut naik seiring dengan
penambahan nilai manfaat. Contohnya, kopi di pasar adalah komoditas yang
harganya murah. Tapi setelah kopi dijual di Starbuck, nilainya akan manfaatnya
bertambah dan harganya melambung tinggi.
Apapun barang atau jasa yang Anda
miliki saat ini, silahkan naikkan nilai tambahnya. Dan setelah itu Anda bisa
menaikkan harga sesuai dengan manfaat dan pelayanan yang Anda berikan.
Memang
diskon merupakan salah satu strategi marketing yang bisa meningkatkan omset bisnis. Tapi Anda juga harus ingat tadi
bahwa tujuan utama bisnis Anda adalah mendapatkan profit. Pemberian diskon
pasti akan menurunkan margin keuntungan Anda bukan ? Boleh saja memberi diskon,
tapi tentu dengan strategi dan pemikiran yang matang.
Nah, daripada selalu memberikan
diskon yang belum tentu memberikan hasil, Anda bisa memberikan manfaat dan
pelayanan yang lebih baik dengan harga yang sama atau bahkan lebih tinggi. Itu
jauh lebih rasional.
5.
Merancang anggaran bulanan
Kesuksesan adalah hal yang harus
direncanakan, termasuk dalam hal anggaran bulanan bisnis Anda. Rancanglah
anggaran bulanan Anda agar pengeluaran Anda bisa lebih terkontrol dan
terencana. Tanpa perencanaan, bisa jadi banyak pengeluaran yang mestinya tidak
perlu tapi malah Anda lakukan.
Segala hal yang menyangkut
masalah pengeluaran uang di perusahaan semestinya sudah direncanakan, apalagi
jika pengeluaran itu sifatnya rutin.
6.
Lakukan penghematan 10 % – 30%
Lakukan penghematan semua biaya
operasional Anda saat ini sebesar 10 % – 30% saja. Cek semua pos pengeluaran
Anda saat ini, pasti banyak sekali pengeluaran yang bisa Anda hemat.
Contoh-contoh
yang bisa Anda hemat : hemat listrik, beli kebutuhan secara grosir,
mensubstitusi barang dengan harga yang lebih murah, dll.
7.
Stop iklan yang tidak efektif dan efisien
Di tengah persaingan usaha yang
sangat sengit, terkadang kita sebagai pebisnis suka salah strategi, yaitu salah
satunya dengan beriklan dengan memakan banyak biaya. Anda harus mencermati mana
saja iklan yang menguntungkan dan memberikan dampak bagi kemajuan bisnis. Tidak
semua iklan efektif dan itu wajib Anda tinggalkan sekarang juga.Ingat selalu,
dunia selalu berubah dan berkembang. Demikian juga perilaku konsumen juga
berubah. Media yang dulu efektif untuk iklan Anda, belum tentu saat ini
bermanfaat untuk bisnis Anda. Karena itu, melakukan pengukuran terhadap
efektifitas iklan Anda menjadi sangat penting.
8.
Utamakan menjual barang yang memiliki
“margin tinggi”
Seuatu yang perusahaan dapat adalah
hasil dari apa yang perusahaan fokuskan selama ini. Jika perusahaan menjual
aneka macam produk dengan margin yang berbeda-beda, ada baiknya mulai saat ini
perusahaan lebih memfokuskan pada barang dengan margin keuntungan yang tinggi,
karena hal ini akan sangat membantu cashflow bisnis
perusahaan. Daripada perusahaan menjual barang dengan margin rendah, walaupun
volume penjualan banyak, tapi pengeluaran pun juga jadi lebih banyak.
Jadi, mulai saat ini fokuskan
penjualan Anda pada produk-produk dengan margin yang tinggi saja, baik itu
produk berupa jasa maupun barang fisik.
Perceived value pada dasarnya hanyalah salah satu cara untuk
meningkatkan penjualan. Namun, sehebat apapun tekniknya, percuma kalau tidak
dikerjakan, karena itu lakukan dengan segera. Terapkan pada usaha yang Anda
jalani dan jangan ragu dengan apapun yang dapat menghalangi usaha yang Anda
jalankan tersebut. Lakukan dengan komitmen tinggi dan keyakinan bahwa Anda akan
sukses menjalankannya.
Komentar
Posting Komentar